• Home
    Ke Halaman Depan
  • Goresan Kecil
    Nulis Tentang Apa aja..
  • Tips Dan Trik
    Berbagai Tips dan Trik Ada di Sini..
  • Galery
    Photo, Gambar dan Banner..
  • Kuliah
    Materi kuliah dan akademis klick di sini..
  • Dwnload
    Download berbagai file, klick di sini..
  • TV
    Mau nonton TV, klick di sini..
  • Daftar Isi
    Lihat Daftar Isi, klick di sini..

Senin, Agustus 25, 2008

Sejenis Sotoi Oposisi....

Kalian mungkin pernah bertemu dengan orang sok tau atau bahasa kerennya orang yang “sotoi”, pastinya bikin sebal dong, terkadang orang seperti ini banyak bertebaran di sekitar kita. Bahkan kita pernah terlibat obrolan serius dengan mereka, padahal kalo dipikir-pikir lagi obrolan tersebut tidak terlalu penting. Orang yang bertipe sotoi umumnya berupaya untuk menjatuhkan lawan bicaranya atau paling tidak berupaya untuk mendomonasi pembicaraan dan cendrung gak mau kalah walaupun pendapat dia itu salah. Dari pengamatan gue mengamati orang-orang sotoi ada tipe “sotoiler” (sebutan untuk orang-orang sotoi) yang paling menyebalkan, gw menyebutnya “sotoiler oposisi” kalau di kasih nilai 1 sampai 10 (semakin kecil angkanya maka semakain sotoi) mungkin sotoi kelas ini mendapat nilai 3. Kenapa disebut sotoi oposisi?, ada beberapa alasan dan ciri-ciri yang mendasari nya yaitu:

1. Selalu menjadi pihak oposisi dalam pembicaraan. Setiap pendapat yang di kemukakan lawan bicaranya selalu di bantah walaupun pada dasarnya dia sepandapat, namun dengan berbagai macam alasan dan argumen yang cendrung mengada-ngada dia selalu mendebat lawan bicaranya.

2. Biasanya alasan untuk mendukung pendapatnya dia mengaku mengutipnya dari buku, majalah, atau siaran berita tampa menyebut sumbernya secara spesifik, rinci dan pasti.

3. Si sotoiler tidak akan berhenti, sampai lawan bicaranya kesal atau merasa terpojok. Kalao di depan keramaian mereka lebih agresif dan lebih ngaco, baru merasa puas kalau lawan bicaranya terpojok dan mengakui kepintaran dan pendapatnya .

4. Umumnya suka nimprung sendiri di pembicaraan orang lain tampa di ajak ngomong.

5. Apa bila sotoiler oposisi terpojok dalam pembicaraan dia cendrung emosi dan meninggikan suaranya dengan raut muka yang cendrung horor, kemudian mencari lasan lain yang lebih ngaco untuk mendukung pendapatnya.

6. Selalu menganggap diringa paling pitar dan tahu tentang segala hal.

Bagai mana cara mendeteksi sotoiler oposisi?

Berdasarkan ciri ciri di atas ada satu cara untuk mendeteksinya yaitu:

Kemukakan suatu pendapat kontra tentang suatu masalah kemudia minta tanggapan mereka. Klimatnya “Tidak setuju X bagai mana pendapat mu?”

Contoh:

A : “Eh.. Gue Tidak setuju lo.. kalau SBY menaikin harga BBM.. Klo Lo setuju gak?”

Sotoiler : “Kalau gw sih setuju setuju aja.. klo gak di naikin APBN kita bisa jebol lagi.., dan bla.. bla.. bla...”

A : “Oh gitu ya, eh sory gue mau cabut dulu ada perlu neh....”

Usahakan pembicaran tersebut tidak berkesan dan hanya sepintas saja sehingga dia tidak mengingat pembicaraan itu untuk waktu yang lama, karena tujuan kita hanya mengetahui pendapat awal dia tentang suatu hal. Pada cotoh diatas si sotoi menjawab “setuju atas kenaikan BBM”.

Setelah beberapa hari kemudian Ajukan kembali pertanyaan seperti diatas tetapi kita berada pada posisi yang pro terhadap masalah tersebut. Kalimatnya “Setuju dengan X bagaimana pendapat mu?”

Contoh:

A : “Eh.. Gue setuju lo.. dengan keputusan SBY menaikan harga BBM, Klo Lo gimana?”

Sotoiler : “Ya jelas gak setujulah.. Lo tau sendirikan saat ini rakyat lg pada miskin.. jangankan buat BBM buat makan aja susah... bla..bla...bla..”

A : “Wah gak bisa gitu dong... Bla..bla..bla..”

Sotoiler : “Lo salah.. lo gak baca koran ya... kan gini.. Bla..bla..

Dari pembicaraan diatas kita dapat simpulkan bahwa si sotoi “tidak setuju dengan kenaikan BBM” berbeda dengan pendapat dia sebelumnya yang setuju dengan kenaikan BBM. Maka dapat di simpulkan bahwa sis otoiler adalah “sotoiler oposisi” dia hanya cendrung pengen berdebat..

Apa langkah kita yang apabila berhadapan dengan sotoiler jenis ini?

Menurut pengalaman gw ada beberapa cara diantaranya:

1. Mengalahlah dan akhiri pembicaraan dengan santun. Tidak ada gunanya berdebat dengan orang sotoi. Lg pula mengalah bukan beratri kalah ataupun bodo kan.

2. Kalau lo punya waktu untuk meladaninya dan ingin mengasah kemampun berdebat sepertinya sotoiler jenis ini bisa dimanfaatkan. Apabila mereka mengajuin suatu data mintalah sumber yang valit dari data yang di kemukakannya itu, seperti koran apa dan diterbitinnya kapan. Kalau dia ngarang dia kemungkinan menjawab “wah gue lupa lagi koran kapan, pokoknya sekitar dua minggu yang lalu aku pernah baca”. Tapi sebaiknya aku lebih nyaranin kalian untuk mengikuti poin satu.

Tulisan ini hanya pikiran gw saja hanya berdasarkan pengalaman mengamati orang-orang sekitar, mungkin tidak bisa dipertanggung jawabkan secara akademik, karena tidak melalui metode penelitian yang valit dan mendalam.. mungkin kalau kalian punya teori atau hasil riset mengenai hal ini gw sangat ngarapin kita bisa Sharing di sini...

[DW! 250808]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih Udah berkomentar di sini.. :)